Opsi Mount Partisi Linux

Di linux, kita sering mengenal istilah mounting, mounting adalah pengaitan sistem berkas baru yang ditemukan dalam sebuah perangkat penyimpanan seperti harddisk, cd rom, dan flash disk ke dalam sistem direktori utama. tiap sistem berkas yang akan dimount harus dikaitkan kedalam sebuah mount point yaitu sebuah direktori dalam sistem yang sedang kita gunakan. tapi ditulisan ini tak akan membahas mengenai cara mounting, tapi mengenai opsi-opsi mount di dalam file konfigurasi di “/etc/fstab”. berikut daftar opsi mountin partisi linux:

  • auto dan noauto : “auto” adalah opsi mount yang memungkinkan partisi di mount secara otomatis saat boot, sedangakan “noauto” sebaliknya, anda harus me mount secara manual setiap setelah booting.
  • user dan nouser : “user” adalah opsi mount yang memungkinkan semua user biasa untuk me mount partisi, sedangkan “nouser” hanya mengijinkan super user (root) yang boleh melakukan mount partisi tersebut.
  • exec dan noexec : “exec” memungkinkan pengguna untuk menjalankan binary atau file-file executable yang tersimpan pada partisi. sedangkan “noexec” sebaliknya.
  • ro : “ro”(read only) hanya mengijinkan pengguna untuk membaca isi partisi tersebut, tidak dapat melakukan perubahan.
  • rw : “rw”(read write) mounting partisi dengan akses baca tulis saja
  • sync : opsi ini menentukan input dan output ke sistem berkas dilakukan serempak, misal saat me-copy file kedalam flash disk dengan opsi “sync” maka perubahan fisik dilakukan pada saat yang sama.
  • async : berkebalikan dengan sync, saat melakukan copy kedalam flash disk dengan opsi “async” maka perubahan fisik dilakukan setelah perintah copy, dan jika anda melepas media tanpa unmount maka data yang anda copy bisa hilang.
  • default : jika menggunakan opsi default maka yang opsi mount yang akan digunakan adalah ” rw, suid, dev, exec, auto, nouser, and async”

3 thoughts to “Opsi Mount Partisi Linux”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge